v Ikan Tawes
A.
Klasifikasi
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Cypriniformes
Famili : Cyprinidae
Genus : Barbonymus
Spesies : B. gonionotus
B.
Habitat
Berkembang biak di sungai dan rawa –
rawa misalnya perairan dengan air yang
jernih dan terdapat aliran air. Ikan ini memiliki sifat biologis yang membutuhkan
banyak oksigen. Jika ditempatkan dalam air yang miskin oksigen ia dengan
mudahnya mati.
C.
Makanan
Ikan tawes adalah ikan
yang termasuk herbivore atau pemakan tumbuhan, namun ikan tawes yang sudah
dikembang biakkan di kolam dapat diberi makan pelet atau makanan alami
berupa daunt talas. Perkembangan ikan di kolam akan jauh lebih cepat karena
pola makan yang cukup dan teratur dan tujuannya adalah sebagai ikan konsumsi
menyebabkan ikan tawes jarang di gunakan sebagai ikan pancingan
di kolam – kolam pancing.
v Ikan Nilem
A.
Klasifikasi
Filum :
Chordata
Kelas : Pisces
Subkelas : Teleostei
Ordo : Ostariophysi
Sub
Ordo : Cyprinoida
Famili : Cyprinidae
Sub famili : Cyprininae
Genus : Ostechilus
B.
Morfologi
Bentuk
tubuh hampir serupa dengan ikan mas. Bedanya, kepala ikan nilem relatif lebih
kecil. Pada sudut-sudut mulutnya, terdapat dua pasang sungut peraba. Warna
tubuhnya hijau abu-abu. Sirip punggung memiliki 3 jari-jari keras dan 12-18
jari-jari lunak. Sirip ekor berbentuk cagak dan simetris.Sirip dubur disokong
oleh 3 jari-jari keras dan 5
jari-jari lunak. Sirip perut disokong oleh 1 jari-jari keras dan 8 jari-jari
lunak. Sirip dada terdiri dari 1 jari-jari keras dan 13-15 jari-jari lunak. Jumlah
sisik pada gurat sisi ada 33-36 keping. Dekat sudut rahang atas ada 2 pasang
sungut peraba.
C.
Habitat
Ikan
ini terdapat di Jawa, Sumatera dan Kalimantan, Malaysia, dan Thailand. Pada
umumnya, ikan nilem dapat dipelihara pada daerah dengan ketinggian sekitar
150-800 m dpL.
D. Makanan
Ikan ini termasuk kelompok omnivora, makanannya berupa
ganggang penempel yang disebut epifition dan perifition.
E.
Reproduksi
Reproduksi pada
ikan nilem dikontrol oleh
kelenjar pituitari yaitu kelenjar hipotalamus, hipofisis – gonad, hal tersebut
dipengaruhi oleh adanya pengaruh dari lingkungan yaitu temperatur, cahaya,
cuaca yang diterima oleh reseptor dan kemudian diteruskan ke sistem syaraf
kemudian hipotalamus melepaskan hormon gonad yang merangsang kelenjar hipofisa
serta mengontrol perkembangan dan kematangan gonad dalam pemijahan.
v Ikan Koi
A. Klasifikasi
Genus : Cyprinus
Spesies : Cyprinus carpio
Spesies : Cyprinus carpio
B.
Morfologi
Ikan koi mempunyai bentuk tubuh agak memanjang dan memipih tegak. Mulut
terletak di ujung tengah dan dapat disembulkan. Bagian anterior mulut terdapat
dua pasang sungut berukuran pendek. Secara umum, hampir seluruh tubuh ikan koi ditutupi sisik dan
hanya sebagian kecil saja yang tubuhnya tidak ditutupi sisik. Tipe sisik
sikloid berwarna hijau, biru, merah, kuning keemasan atau kombinasi dari
warna-warna tersebut sesuai dengan rasnya.
C. Habitat
Di perairan tawar yang airnya tidak
terlalu dalam dan alirannya tidak terlalu deras, seperti di pinggiran sungai
atau danau.
Meskipun tergolong ikan air tawar, ikan mas kadang-kadang ditemukan di perairan
payau
atau muara sungai yang bersalinitas (kadar garam) 25-30%.
D. Makanan
Ikan mas tergolong jenis omnivora,
yakni ikan yang dapat memangsa berbagai jenis makanan, baik yang berasal dari
tumbuhan maupun binatang renik. Namun, makanan utamanya adalah tumbuhan dan
binatang yang terdapat di dasar dan tepi
perairan.
v Ikan Jambal
A.
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Osteichythyes
Ordo : Ostariophisi
Subordo : Suluroida
Famili : Panganidae
Genus : Pangasius
Spesies : Pangasius
hypophtalmus
B.
Morfologi
Ikan jambal siam memiliki bentuk tubuh kepala depressed dan tubuh
compressed, mulut subterminal (mulut dekat ujung hidung dan sedikit agak
kebawah), terdapat sungut, lubang hidung dirhinous, mata terdapat di kiri dan
di kanan, terdapat tutup insang, tidak bersisik,
Ikan jambal siam memiliki lima buah sirip, yaitu sirip punggung (pinnae
dorsalis), sirip dada (pinnae pectoralis), sirip dubur (pinnae analis) dan
sirip ekor (pinnae caudalis). Memiliki 1
sirip punggung, letak sirip punggung berada di pertengahan, permulaan dasar
sirip punggung persis sama dengan sirip perut, sirip punggung dengan sirip ekor
terpisah. Sirip dada horizontal, posisi sirip dada dibawah línea lateralis
persis di bawah tutup insang. Posisi sirip perut dibandingkan sirip dada adalah
Sub abdominal, yaitu sirip perut terletak di belakang sirip dada. Sirip anus terpisah
dengan sirip ekor, sirip anus tidak diliputi sisik. Sirip ekor bercagak.
Bentuk mulut non proctactile (tidak dapat disembulkan ke depan), ukuran
mulut sedang karena celah mulut lebih besar dari pada ikan bercelah mulut
sempit, posisi mulut dengan bola mata tegak lurus dengan sisi depan bola mata,
ukuran bibir tipis, bibir atas ditutupi oleh kulit lipatan hidung, rahang atas
bersambung dengan rahang bawah, bentuk bibir atas tidak bergerigi, ukuran
moncong pendek dengan bentuk tumpul dan pada ujungnya tidak terdapat duri,
terdapat sepasang sungut di rahang atas. Susunan línea lateralis lengkap dan
sempurna, bentuk línea lateralis melengkung ke atas, terdapat 1 linea
lateralis.Integumen merupakan bagian terluar dari ikan
sebagai sistem pembalut tubuh. Kulit ikan terdiri dari lapisan epidermis dan
dermis. Ikan jambal siam tidak terdapat sisik (squama) yang membungkus
tubuhnya. Sirip lengkap dan terdapat jari – jari sirip keras, jari- jari sirip
lemah mengeras, dan jari – jari sirip lemah. Warna kulit paada bagian dorsal
bewarna hitam, bagian medial bewarna abu – abu, dan bagian ventral bewarna
putih dan terdapat sedikit titik – titik atau bercak warnna merah yang
membedakan jambal siam dengan jenis dalam genus Pangasius.
Otot rangka
lateral pada jambal siam tergolong picine yang tersusun dari cranial hingga
caudal yang berbentuk conismusculi (kerucut).Pada ikan, otot dibagi 2 daerah
oleh adanya selaput tipis yang disebut septum horizontal, yaitu musculus
epaxial (septum horizontal dibagian dorsal) dan musculus hepaxial (septum
horizontal dibagian ventral).
Ikan jambal siam memiliki tergolong ikan yang
memiliki tutup insang akan tetapi ikan ini tidak memiliki alat pernafasan
tambahan.
C. Reproduksi
Perkembangan
sistem pencernaan ikan dimulai sejak larva menetas. Kuningtelur ikan
jambal siam habis saat umur 3-4 hari dan sehari sebelumnya larva ikan
mulaimakan. Pada stadium larva diberikan pakan alami
(zooplankton) (Leng, 1986). Mulaiumur 15 hari responsif terhadap pakan
buatan, tetapi baru setelah berukuran 2,5 cm(umur 20-25 hari), bukaan mulut
ikan dapat menangkap pellet. Saat tersebut ikan mulaimemasuki tahap
pendederan kedua sampai benih berukuran 5 cm (umur 2 bulan), danbiasanya petani
mulai membesarkannya sampai ukuran konsumsi (400-500g) selama 3-4 bulan.
v Ikan Bandeng
A.
Klasifikasi
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Gonorynchiformes
Famili : Chanidae
Genus
: Chanos
Spesies :
C chanos
B.
Morfologi
Tubuhnya berbentuk memanjang, padat, pipih, dan oval
Perbandingan tinggi dengan panjang total sekitar 1 : (4,0-5,2). Sementara itu,
perbandingan panjang kepala dengan panjang total adalah 1 : (5,2 - 5,5) Kepala
tidak bersisik. Mulut terletak di ujung dan berukuran kecil. Rahangnya tanpa gigi.
Mata tertutup oleh kulit bening (subcytuneus). Tutup, insang terdiri dari tiga bagian tulang, yaitu
operculum suboperculum dan radii branhiostegi, semua tertutup selaput membran
branhiostegi. Sirip dada terletak dekat/di belakang tutup, insang dengan rumus
jari-jari PI. 16-17. Sirip, perut terletak di bawah perut, dengan rumus
jari-jari VI. 10-11. Sirip dubur terletak dekat anus dengan rumus jari-jari A
11. 8-9. Garis
sisi (Linea lateralis) terletak memanjang dari belakang tutup insang dan
berakhir pada bagian tengah sirip ekor.
C.
Habitat
Mereka hidup di Samudera Hindia dan Samudera Pasifik dan cenderung berkawanan di sekitar pesisir dan pulau-pulau dengan terumbu koral. Ikan yang muda dan baru menetas hidup di laut selama
2–3 minggu, lalu berpindah ke rawa-rawa bakau berair payau, dan kadangkala danau-danau berair asin.
Bandeng baru kembali ke laut kalau sudah dewasa dan bisa berkembang biak.
D. Reproduksi
Ikan
bandeng memiliki dua jenis kelamin yaitu jantan dan betina, bandeng jantan
dapat diiketahui dari lubang anusnya yang hanya dua buah dan ukuran badan agak
kecil sedangkan bandeng betina memiliki lubang anus tiga buah dan ukuran badan
lebih besar dari ikan bandeng jantan..
Siklus Hidup Ikan Bandeng Yaitu :
ü Stadia telur
ü stadia yolk sac
ü stadia larva
ü stadia bandeng muda
ü stadia bandeng dewasa.
E.
Manfaat
Bandeng (Chanos chanos Forsskål) adalah ikan pangan populer di Asia Tenggara. Ikan ini merupakan
satu-satunya spesies yang masih ada dalam familia Chanidae (bersama enam genus tambahan dilaporkan pernah ada namun sudah punah).
Dalam bahasa Bugis dan Makassar dikenal sebagai ikan bolu.
Ikan bandeng
sebagai makanan karena rasanya gurih, rasa daging netral (tidak asin seperti
ikan laut) dan tidak mudah hancur jika dimasak. dan bandeng bisa
diolah dengan cara :
v Ikan
Sepat
A.
Klasifikasi
Kerajaan:
|
|
Filum :
|
|
Kelas :
|
|
Ordo :
|
|
Famili :
|
|
Genus :
|
|
Spesies :
|
Trichogaster trichopterus
|
B.
Morfologi
Ikan yang
bertubuh pipih dan bermoncong runcing sempit, panjang total hingga 120. Perak
buram kebiruan
atau kehijauan, dengan beberapa pita miring berwarna gelap, serta bercak hitam masing-masing
sebuah pada tengah sisi tubuh dan pada pangkal ekor. Namanya dalam bahasa
Inggris, Three spot gourami, merujuk pada kedua bintik hitam itu,
ditambah dengan mata sebagai bintik yang ketiga. Sirip ekor berlekuk (berbelah)
dangkal, berbintik-bintik.
Warna tubuh ikan ini amat bervariasi, baik perimbangan
terang gelapnya maupun pola-pola warna tubuhnya. Demikian pula bilangan
jari-jari pada sirip-siripnya. Rumus sirip dorsal, VI-VIII (jari-jari keras
atau duri) dan 8–9 (jari-jari lunak); dan sirip anal X-XII, 33–38. Gurat
sisi 30–40 buah. Panjang standar (tanpa ekor) 2,3–2,5 kali tinggi badan.
Sepasang jari-jari terdepan pada sirip perut berubah menjadi alat peraba yang
menyerupai cambuk atau pecut, yang
memanjang hingga ke ekornya, dilengkapi oleh sepasang duri dan 2-3 jumbai
pendek.
D.
Habitat
Ikan ini hidup di rawa-rawa, danau, aliran-aliran air
yang tenang, terutama yang banyak ditumbuhi tumbuhan air dan umumnya lahan
basah di dataran rendah termasuk sawah-sawah serta saluran irigasi.
E.
Makanan
Sepat rawa memakan tumbuh-tumbuhan air dan lumut serta
zooplankton, krustasea kecil dan aneka larva serangga.
F.
Reproduksi
Pada musim berkembang biak, ikan jantan membangun sebuah
sarang busa untuk menampung dan memelihara telur-telur sepat betina, yang
dijaganya dengan agresif. Sepat, sebagaimana kerabat dekatnya yakni tambakan,
gurami, betok, dan cupang, tergolong ke dalam anak bangsa (subordo)
Anabantoidei.
Kelompok ini
dicirikan oleh adanya organ labirin (labyrinth) di ruang insangnya, yang amat
berguna untuk membantu menghirup oksigen langsung dari udara. Adanya labirin
ini memungkinkan ikan-ikan tersebut hidup di tempat-tempat yang miskin oksigen
seperti rawa-rawa, sawah dan lain-lain. Sebagian besar makanan sepat rawa
adalah tumbuh-tumbuhan air dan lumut. Namun ikan ini juga memangsa hewan-hewan
kecil di air, termasuk ikan-ikan kecil yang dapat termuat di mulutnya. Ikan ini
sering ditemui di tempat-tempat yang terlindung oleh vegetasi atau
sampah-sampah yang menyangkut di tepi air. Ikan sepat rawa menyimpan
telur-telurnya dalam sebuah sarang busa yang dijaga oleh si jantan.
Setelah menetas, anak-anak sepat diasuh oleh induk
jantannya itu hingga dapat mencari makanan sendiri. Sepat rawa diketahui dapat
bernafas langsung dari udara, selain menggunakan insangnya untuk menyerap
oksigen dari air. Akan tetapi, tak seperti ikan-ikan yang mempunyai kemampuan
serupa (misalnya ikan gabus, betok atau lele), ikan sepat tak mampu bertahan
lama di luar air. Ikan ini justru dikenal sebagai ikan yang amat mudah mabuk
dan mati jika ditangkap.
v Gurami
A.
Klasifikas
Kerajaan:
|
|
Filum:
|
|
Kelas:
|
|
Ordo:
|
|
Famili:
|
|
Genus:
|
|
Spesies:
|
Osphronemus
goramy
|
B. Morfologi
Bentuk tubuh
gurami agak panjang, tinggi, dan pipih ke samping. Panjang maksimumnya mencapai
65 cm. Ukuran mulut kecil, miring, dan dapat disembulkan. Gurami memiliki garis
lateral (garis gurat sisi atau linea literalis) tunggal, lengkap dan tidak
terputus, serta memiliki sisik berbentuk stenoid (tidak membulat secara penuh)
yang berukuran besar. Ikan ini memiliki gigi di rahang
bawah. Di daerah pangkal ekornya terdapat titik bulat berwarna hitam. Bentuk
sirip ekor membulat. Ikan ini juga memiliki sepasang sirip perut yang telah
mengalami modifikasi menjadi sepasang benang panjang yang befungsi sebagai alas
peraba. Secara umum, tubuh gurami berwarna kecokelatan dengan bintik hitam
pada dasar sirip dada. Gurami muda memiliki dahi berbentuk normal atau rata.
Semakin dewasa, ukuran dahinya menjadi semakin tebal dan tampak menonjol.
Selain itu, di tubuh gurami muda terlihat jelas ada 8-10 buah garis, tegak atau
vertikal yang akan menghilang setelah ikan menginjak dewasa.
D.
Habitat
Gurami umumnya hidup dan banyak dipelihara di perairan
tawar, terutama pada perairan yang tenang dan dalam. Gurami dapat tumbuh dan
berkembang pada perairan tropis dan subtropis. Ikan ini mempunyai daya adaftasi
tinggi terhadap lingkungan, tetapi lebih cocok hidup pada ketinggian maksimal
800 m di atas permukaan laut.
E. Makanan
Ikan gurami termasuk dalam ikan pemakan segala atau
omnivora. Di habitat asalnya ikan inimemakan fioplankton, zoo plankton,
serangga dan daun tumbuhan lunak. Pada saat dewasa guramilebih suka memakan
tanaman anir seperti azoll mata lele ), lemna, Hydrilla ( ekor kucing )
Ceratopgyllum, myriophyllum ( ekor tupai, pistis ( apu – apu ), kangkung, dan
genjer. Untuk pembudidyaan gurami di kolam umpan alaminya adalah daun talas (
daun sente ), daun pepaya, daun ubi kayu ( singkong ) dan kangkung. Saat
dibudidayakan, ikan gurami dapat dioptimalkan pertubuhannya dengan memberinya
pelet.
F. Reproduksi
Bahwa pada periode larva, ikan mengalami dua fase
perkembangan, yaitu prolarva dan pasca larva. Ciri-ciri prolarva adalah masih
adanya kuning telur, tubuh transfaran dengan beberapa pigmen yang belum
diketahui fungsinya, serta adanya sirip dada dan sirip ekor walaupun bentuknya
belum sempurna. Mulut dan rahang belum berkembang dan ususnya masih merupakan
tabung halus, pada saat tersebut makanan didapatkan dari kuning telur yang
belum habis terserap. Biasanya larva ikan yang baru menetas berada dalam
keadaan terbalik karena kuning telurnya masih mengandung minyak. Gerakan larva
hanya terjadi sewaktu-waktu dengan menggerakan ekornya ke kiri dan ke kanan.
Pasca larva ikan ialah masa dari hilangnya kantung
kuning telur sampai terbentuk organ-organ baru atau selesainya taraf penyempurnaan
organ-organ yang ada. Pada akhir fase tersebut, secara morfologis larva telah
memiliki bentuk tubuh hampir seperti induknya. Pada tahap pascalarva ini sirip
dorsal (punggung) sudah mulai dapat dibedakan, sudah ada garis bentuk sirip
ekor dan anak ikan sudah lebih aktif berenang. Kadang-kadang anak ini
memperlihatkan sifat bergerombol walaupun tidak selamanya. Setelah masa pasca
larva ini berakhir, ikan akan memasuki masa juvenile.
v Mujair
A. Klasifikasi
Filum: Chordata
Kelas: Actinopterygii
Ordo: Perciformes
Famili: Cichlidae
Genus: Oreochormis
Species: Oreochormis mossambicu
A.
Morfologi
Ikan
berukuran sedang, panjang total maksimum yang dapat dicapai ikan mujair
adalah sekitar 40 cm. Bentuk badannya pipih dengan warna hitam,
keabu-abuan, kecoklatan atau kuning.
Sirip
punggungnya (dorsal) memiliki 15-17 duri (tajam) dan 10-13 jari-jari
(duri berujung lunak); dan sirip dubur (anal) dengan 3 duri dan 9-12
jari-jari.
B.
Habitat
Mujair banyak ditemukan hidup liar di berbagai perairan air tawar,
mulai dari danau, waduk, situ, rawa maupun
sungai. Selain itu, mujair juga dapat ditemukan di air payau seperti di
tambak atau muara sungai. Kemampuan hidup di air payau tersebut sangat
dimungkinkan
C.
Makanan
Ikan mujair mampu mengkonsumsi berbagai jenis makanan di lingkungannya,
seperti plankton, sisa-sisa dedaunan, organisme bentos, detritus, larva ikan
lain dan sebagainya.karena mujair memiliki
toleransi yang besar terhadap berbagai tingkat salinitas air.
D.
Reproduksi
Telur mujair dierami di dalam mulut induk betina selama 3-4
hari. Larva yang baru menetas akan hidup dari kuning telurnya selama
5-7 hari. Pada hari ke 8, larva mujair mulai bisa makan Selama
periode 14-17 hari larva mujair dilindungi oleh induk betina di dalam
mulutnya. Sesekali larva ikan keluar dari mulut induknya, berenang di sekitar
induknya untuk mendapatkan makanan. Ketika lepas dari perlindungan mulut
induk betina, larva mujair biasanya mencapai ukuran 9 -10 mm.
|
|
v Ikan Tongkol
A.
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum
: Chordata
Kelas :
Ordo :
Goboioida,
Family :
Scombridae,
Genus :
Euthynnus,
Spesies :
Euthynnus affinis
B.
Morfologi
Bentuk badanya memanjang yang kedua ujungnya
meruncing Sirip dada melengkung, ujungnya lurus dan pangkalnya sangat kecil.
Ikan tongkol merupakan perenang yang tercepat diantara ikan-ikan laut yang
berangka tulang. Sirip-sirip punggung, dubur, perut, dan dada pada pangkalnya
mempunyai lekukan pada tubuh, sehingga sirip-sirip ini dapat dilipat masuk
kedalam lekukan tersebut, sehingga dapat memperkecil daya gesekan dari air
pada waktu ikan tersebut berenang cepat. Dan dibelakang sirip punggung dan
sirip dubur terdapat sirip-sirip tambahan yang kecil-kecil yang disebut finlet
ada sekitar 7-8 finlet., Dari bentuk
ikan adanya dua sirip punggung dan banyaknya finlet ini menujukan ikan tongkol
termasuk jenis ikan perenang cepat.
C.
Habitat
Ikan Tongkol merupakan salah satu jenis
ikan pelagis artinya hidup dilapisan atas dari suatu perairan yang memghuni
hampir seluruh perairan asia. Di indonesia, ikan ini banyak membentuk
gerombolan-gerombolan besar terutama di perairan indonesia timur dan samudra
Indonesia.
v Ikan Tenggiri
A. Klasifikasi
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Family : Scombridae
Genus : Acanthocybium
Spesies : Acanthocybium solandri
B.
Morfologi
Acanthocybium solandri adalah
species ikan laut yang oleh sebagian masyarakat Indonesia dikenal dengan nama
Tenggiri Laki. Tubuhnya tertutupi oleh sisik kecil dan tipis, punggungnya
berwarna hijau-kebiruan, sisik berwarna perak, dengan pola garis-garis berwarna
biru gelap, warnanya akan semakin pudar ketika mati. Ikan ini bermulut besar,
dan taring di bagian bawah dan atas mulutnya terlihat lebih tajam telah
tercatat sampai dengan 2,5 meter (8 ft 2 in) panjang, dan berat sampai 83
kilogram. Pertumbuhan ikan tenggiri sangat cepat. Satu
ikan`yang beratnya 5 kilogram (11 pon) tumbuh sampai 15 kg (33 lb) dalam satu
tahun. Ikan tenggiri dapat berenang hingga 80 kilometer per jam (50 mph),
C. Habitat
Ikan tenggiri
laki merupakan ikan jenis pemangsa (predator) yang dihabitatnya
di seluruh dunia bisa hidup berkumpul atau
sendiri-sendiri diwilayah perairan tropis dan sub tropis dengan ukuran
rata-rata 5-20 kg, ikan ini biasa berada di tubiran karang dan selalu berpindah
tempat, bermigrasi ke tempat-tempat yang mudah dijumpai makanan untuk ikan
tenggiri laki yang ukuran mangsanya lebih kecil dari ukuran
tubuhnya tanpa perlu mengunyahnya terlebih dahulu.
D. Kebiasaan
Dengan memiliki bentuk tubuh yang
aerodinamik, ikan tenggiri laki dalam kondisi tertentu dapat melipat
sirip-siripnya sehingga membentuk seperti sebuah peluru kendali untuk
mengurangi faktor tahanan/resistansi didalam air agar mencapai kecepatan
tertinggi. Seperti mengejar mangsa atau dalam kondisi terancam, menurut
beberapa pakar atau ahli dibidang perikanan, rekor kecepatan yang pernah
tercatat, seekor ikan tenggiri laki dapat berenang dengan kecepatan tertinggi
hingga 75 km per jam. Kadangkala saat mengejar mangsanya dengan kecepatan
tinggi dari dalam air dan disaat
menerjang mangsa kecil atau yang lolos tanpa
melakukan pengereman, seekor ikan tenggiri laki terlihat "terbang"
atau loncat keluar dataran air.
E. Makanan
Ikan tenggiri
laki merupakan ikan jenis pemangsa (predator) Makanan
mereka terdiri dari ikan lain dan cumi-cumi.
F.
Manfaat
Ikan
tenggiri laki sendiri kurang terkenal sebagai makan sehari hari masyarakat
kota-kota besar, karena itu anda akan jarang sekali menemukan menu ikan
tenggiri laki di restoran-restoran besar. Daging ikan tenggiri laki yang
lebih keras dan kenyal dibanding ikan tenggiri menjadikan ikan ini kurang
disenangi oleh masyaraka. Namun di Hawai ikan tenggiri laki banyak dimanfaatkan
sebagai bahan makanan bahkan sebagai hadiah dari lomba memancing karena
memiliki daging yang putih dan halus, oleh karena itu ikan tenggiri laki di
Hawai disebut Wahoo atau Ono yang artinya “enak” atau “ lezat”.
v Ikan Bawal
A. Klasifikasi
Subfilum :Craniata
Kelas :Pisces
Subkelas :Neoptergii
Ordo :Cypriniformes
Subordo :Cyprinoidea
Famili :Characidae
Genus :Colossoma
Spesies :Colossoma macropomum
B.
Morfologi
Bentuk tubuh
ikan bawal
tampak membulat ( oval ) dengan perbandingan antara panjang dan tinggi 2 : 1.
Bila dipotong secara vertikal, ikan bawal memiliki bentuk tubuh pipih
(compresed) dengan perbandingan antara tinggi dan lebar tubuh 4 : 1. Bentuk
tubuh seperti ini menandakan gerakan ikan bawal tidak cepat seperti ikan lele
atau grass carp, tetapi lambat seperti ikan gurame dan tambakan. Sisiknya kecil
berbentuk ctenoid, dimana setengah bagian sisik belakang menutupi sisik bagian
depan.
Warna tubuh bagian atas abu-abu
gelap, sedangkan bagian bawah berwarna putih. Pada bawal dewasa, bagian tepi
sirip perut, sirip anus, dan bagian bawah sirip ekor berwarna merah. Warna merah ini merupakan ciri khusus bawal olehorang Inggris dan Amerika disebut red bally pau.
Ikan bawal memiliki kepala kecil dengan mulut terletak di ujung kepala, tetapi
agak sedikit ke atas. Matanya kecil dengan lingkaran berbentuk seperti cincin.
Rahangnya pendek dan kuat serta memiliki gigi seri yang tajam.
Ikan bawal memiliki 5 buah sirip (pinnae), yaitu
sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip anus, dan sirip ekor. Sirip
punggung tinggi kecil dengan sebuah jari-jari agak keras, tetapi tidak tajam,
sedangkan jari-jari lainnya lemah. Berbeda dengan sirip punggung bawal laut
yang agak panjang, letak sirip ini pada bawal air tawar agak ke belakang. Sirip
dada, sirip perut, dan sirip anus kecil dan jari-jarinya lemah. Demikian pula
dengan sirip ekor, jari-jarinya lemah, tetapi berbentuk cagak.
C. Habitat
Habitat asli ikan bawal adalah di
Brazil, ikan ini banyak ditemukan di sungai-sungai besar seperti Sungai Amazon
dan beberapa anak sungainya. Di Indonesia ikan bawal banyak ditemukan di
perairan tawar. Ikan
ini hidup secara bergerombol dan menyukai bagian perairan sungai yang berair
tenang
D. Makanan
Setiap ikan mempunyai kebiasaan
makan yang berbeda. Ada tiga golongan ikan berdasarkan kebiasaan makan yaitu
ikan yang biasanya makan di dasar perairan, di tengah, dan di permukaan.
Apabila dilihat dari jenis makanannya, ikan digolongkan dalam tiga golongan
pula, yaitu herbivora (pemakan tumbuhan), karnivora (pemakan daging), dan omnivora (pemakan segala).
Ikan bawal tergolong omnivora. Meskipun tergolong
omnivora, ternyata pada masa kecilnya (larva), bawal lebih bersifat karnivora.
Jenis hewan yang paling disukai adalah crustacea, cladocera, copepoda,
dan ostracoda. Pada umur dua hari
setelah menetas, mulut larva mulai terbuka, tetapi belum bisa menerima makanan
dari luar tubuh, makanannya masih dari kuning telurnya. Umur empat hari, kuning
yang diserap oleh tubuh sudah habis dan pada saat itulah larva mulai
mengonsumsi makanan dari luar. Apabila diamati kebiasaan makannya, bawal
tergolong ikan yang lebih suka makan di bagian tengah perairan. Dengan kata
lain, bawal bukanlah ikan yang biasa makan di dasar perairan (bottom
feeder) atau di permukaan perairan (surface feeder).
E.
Reproduksi
Membedakan bawal jantan dan betina pada saat masih kecil memang sulit. Beberapa tanda yang bisa dilihat adalah bawal betina memiliki tubuh yang lebih gemuk, sedangkan bawal jantan selain lebih langsing, warna merah pada perutnya lebih menyala. Apabila sudah matang gonade, perut betina akan terlihat gendut dan gerakannya lamban. Adapun bawal jantan selain agresif juga akan mengeluarkan cairan berwarna putih susu bila dipijat ke arah anus.
Seperti ikan lainnya, bawal pun biasanya memijah pada awal dan selama musim hujan. Di Brazil dan Venezuela, kejadian itu terjadi pada bulan Juni dan Juli. Adapun di negara-negara lainnya, bawal dapat mengikuti musim yang ada, misalnya di Indonesia kematangan gonad bawal terjadi pada bulan Oktober sampai April. Sebelum musim pemijahan tiba, induk yang sudah matang akan mencari tempat yang cocok untuk melakukan pemijahan. Daerah yang paling disukai adalah hulu sungai yang biasanya pada musim kemarau kering, sedangkan pada musim hujan tergenang. Daerah yang seperti ini memberikan rangsangan dalam memijah.
Saat pemijahan berlangsung, induk jantan akan mengejar induk betina. Induk betina kerap kali akan membalas dengan cara menempelkan perut ke kepala induk jantan. Apabila telah sampai puncaknya, induk betina akan mengeluarkan telur dan induk jantan akan mengeluarkan sperma. Telur yang telah keluar akan dibuahi dalam air (di luar tubuh).
Membedakan bawal jantan dan betina pada saat masih kecil memang sulit. Beberapa tanda yang bisa dilihat adalah bawal betina memiliki tubuh yang lebih gemuk, sedangkan bawal jantan selain lebih langsing, warna merah pada perutnya lebih menyala. Apabila sudah matang gonade, perut betina akan terlihat gendut dan gerakannya lamban. Adapun bawal jantan selain agresif juga akan mengeluarkan cairan berwarna putih susu bila dipijat ke arah anus.
Seperti ikan lainnya, bawal pun biasanya memijah pada awal dan selama musim hujan. Di Brazil dan Venezuela, kejadian itu terjadi pada bulan Juni dan Juli. Adapun di negara-negara lainnya, bawal dapat mengikuti musim yang ada, misalnya di Indonesia kematangan gonad bawal terjadi pada bulan Oktober sampai April. Sebelum musim pemijahan tiba, induk yang sudah matang akan mencari tempat yang cocok untuk melakukan pemijahan. Daerah yang paling disukai adalah hulu sungai yang biasanya pada musim kemarau kering, sedangkan pada musim hujan tergenang. Daerah yang seperti ini memberikan rangsangan dalam memijah.
Saat pemijahan berlangsung, induk jantan akan mengejar induk betina. Induk betina kerap kali akan membalas dengan cara menempelkan perut ke kepala induk jantan. Apabila telah sampai puncaknya, induk betina akan mengeluarkan telur dan induk jantan akan mengeluarkan sperma. Telur yang telah keluar akan dibuahi dalam air (di luar tubuh).
F.
Manfaat
Ikan bawal sebenarnya nmasih cukup
baru diperkenalkan di industri perikanan tanah air, namun karena hasil
penyebarannya mendapat respon dari para petani ikan. Jumlah orang yang
mengkonsumsi ikan bawal semakin hari semakin meningkat. Ikan bawal memiliki
rasa daging yang gurih dan enak, meski cukup banyak duri pada dagingnya.
v Ikan kembung
A. Klasifikasi
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Family : Scombridae
Genus : Rastrelliger
Spesies :
Rastrelliger
kanagurta
B.
Morfologi
Tubuh ramping memanjang, memipih dan
agak tinggi, ukuran tubuhnya mencapai 15-30 cm Sisi dorsal gelap, biru
kehijauan hingga kecoklatan, dengan 1–2 deret bintik gelap membujur di dekat
pangkal sirip punggung; sisik ventral keperakan.
Sisik-sisik yang
menutupi tubuh kembung berukuran kecil dan seragam. Sirip punggung dalam dua
berkas, diikuti oleh 5 sirip kecil tambahan (finlet). Jumlah finlet yang
sama juga terdapat di belakang sirip anal, duri
pertama sirip anal tipis dan kecil (rudimenter). Sepasang lunas ekor berukuran
kecil terdapat di masing-masing sisi
batang ekor. Di depan dan belakang mata terdapat pelupuk mata berlemak (adipose).
C.
Habitat
Ikan
kembung hidup di laut kisaran kedalaman 20 - 90 m yang daerah
penyebarannya sangat luas yaitu di perairan pantai Indonesia dengan konsentrasi
terbesar di Kalimantan, Sumatera Barat, Laut Jawa dan Selat Malaka.
D.
Kebiasaan
Selalu hidup bergerombol, dapat berenang dengan cepat
yang ditandai dengan bentuk tubuh yang stream line . Ikan
kembung juga cenderung berenang mendekati permukaan air pada waktu malam hari
dan pada siang hari turun ke lapisan yang lebih dalam. Gerakan vertikal ini
dipengaruhi oleh gerakan harian plankton dan mengikuti perubahan suhu, faktor
hidrografis dan salinitas.
E.
Makanan
Ikan kembung menyukai makanan berupa ikan-ikan kecil atau plankton
hewani.
F. Reproduksi
Reproduksinya
adalah ovoparus yaitu telur dibuahi diluar tubuh ikan dan telurnya bersifat
planktonis.
G. Manfaat
Ikan kembung termasuk ikan pelagis kecil
yang memiliki nilai ekonomis menengah, sehingga terhitung sebagai komoditas
yang cukup penting bagi nelayan lokal.
Kembung biasanya dijual segar atau diproses menjadi ikan pindang dan ikan asin yang
lebih tahan lama. Ikan kembung yang masih kecil juga sering digunakan sebagai
umpan hidup untuk memancing cakalang.
sip sangat informatif..
BalasHapus