Rabu, 28 Desember 2011

kalajengking


Kalajengking betina “malaikat maut” bagi sang jantan
Oleh: Siti Nurhayani


Siapa yang tidak mengenal kalajengking? Hewan berbisa yang sering menimbulkan ketakuatan bagi yang melihatnya. Hewan ini merupakan salah satu musuh bagi manusia yang memiliki bisa mematikan, walaupun ada sebagian manusia yang bisa mengkonsumsi hewan ini. Tapi tahukah anda bahwa kalajengking merupakan hewan yang tidak hanya menakutkan bagi manusia? Tapi juga untuk pasangannya? Dan rela memakan pasangannya sendiri?




Ekor yang selalu melengkung dan mengandung racun

Kalajengking  atau scorpion adalah salah satu hewan tenar di kalangan manusia  yang masih memiliki kekrabatan dengan laba – laba, memiliki panjang mencapai 2,5cm sampai dengan 20cm. Merupakan hewan yang melimpah dan jauh dari kepunahan, karena terdapat lebih dari 2000 spesies yang tersebar di seluruh dunia. Hewan ini memiliki delapan mata namun tidak dapat melihat dengan sempurna, delapan kaki dan dua capit yang berfungsi untuk menangkap dan mengoyak mangsa. Selain itu terdapat ekor yang selalu melengkung, di ujung ekor terdapat alat penyengat yang berisi racun mematiakan karena mengandung neurotaxin dan cytotaxin.
Text Box: Kalajengking arabianHewan yang termasuk kedalam hewan tak bertulang belakang ini memiliki kulit yang keras dan bersekat, jadi walaupun tak punya tulang belakang hewan ini tidak lembek, seperti klas gastropoda atau siput. Kulitnya ini mengandung flourescent yang bisa membuat kulit berubah warna menjadi hitam apabila terpapar sinar matahari, tentunya tanpa harus sengaja berjemur di pantai.







Hampir di seluruh penjuru dunia

Kalajengking merupakan hewan yang penyebaranya sangat luas, karena terdapat hampir di seluruh penjuru dunia.
Ke”eksisan”nya sebagai hewan beracun, membuat semua orang mengenalnya. Kalajengking senang hidup  di bawah batu mengalahkan udang yang juga sering berada di balik batu, pada lubang – lubang di dalam tanah dan tempat – tempat yang tidak begitu bersih. Pada siang hari biasanya bersembunyi dan aktif pada malam hari atau nokturnal.
Description: kalajengking beracunDi negara lain biasanya kalajengkig hidup di gurun pasir seperti kalajengking jenis Androctonus crassicauda  atau Arabian Fat-tailed scorpion yang hidup di daerah Timur Tengah, kalajengking jenis ini meyukai tempat yang panas dan sering besembunyi di bawah pasir.
Selain di tempat – tempat tersebut, ternyata kalajengking juga senang terhadap tempat yang terbuat dari kain, seperti pakaian, celana dan lain – lain, oleh karena itu pada saat kalajengking masuk ke dalam rumah tempat yang pertama kali dicarinya adalah tumpukan baju atau bersembunyi di dalam sepatu.


Lebih dari 2000 spesies yang menghuni bumi

Description: http://isenk46.files.wordpress.com/2010/05/9d69vcqj.jpg?w=525&h=542Kalajengking memiliki jumlah spesies yang sangat beragam,  terdapat lebih dari 2000 spesies yang menghuni bumi, karena hal ini kalajengking berhak dianugrahi penghargaan sebagai hewan yang memiliki jumlah spesies terbanyak di klas Arachnoidea. 40 hingga 50 spesies diantaranya memiliki racun yang mematikan. Salah satunya kalajengking Leiurus Quinquestriatus, spesies ini terdapat di Timur Tengah dan di Afrika, memiliki racun yang sangat mematikan, karena racunya tersusun oleh berbagai macam racun neurotoxin. Racun ini mengakibatkan rasa sakit tidak tertahankan, kemudian demam, diikuti dengan koma, kejang-kejang, kelumpuhan dan  di akhiri dengan kematian.
Text Box: Anak kalajengking yang berada di punggung induknyaAndroctonus crassicauda  merupakan saingan dari kalajengking Leiurus Quinquestriatus, karena memiliki kualitas racun yang sama – sama mematikan. Kalajengking Androctonus crassicauda  menjadi tersangka utama dari kematian beberapa orang setiap tahunnya. Beda lagi dengan kalajengking Parabuthus transvaalicus, karena jenis ini selain memiliki racun yang mematikan juga memiliki kemampuan untuk menyemprotkan racun seperti ular kobra hingga radius 1 m, apabila mengenai mata akan mengakibatkan kebutaan.

Ritual perkawinan semalam suntuk

Pada umumnya kalajemgking melakukan reproduksi dengan seksual namun ada juga sebagian kecil spesies kalajengking yang partenogenesis atau pembuahan tanpa sperma. Hal menarik dari proses reproduksi kalajengking adalah hewan ini melakukannya dalam jangka waktu yang lama atau semalam suntuk. Dimulai dari mencari lawan jenis lalu sang betina menemukan pasangannya dan mengidentifikasi dengan feromon atau bau khas yang ditimbulkan lawan jenis dan getaran komunikasi. Setelah pembuahan kalajengking jantang segera mungkin menghindar agar tidak disantap oleh sang betina.
Kalajengking tidak termasuk hewan bertelur, tapi bukan berarti juga melahirkan seperti mamalia. Kalajengking  termasuk ke dalam hewan ovovivivar, dimana sel telur berkembang di dalam tubuh induk dan mengambil makanan dari tubuh induknya. Setelah tiba saatnya untuk menetas, telur akan menetas di dalam tubuh induk dan anak kalajengking keluar tanpa telur seperti melahirkan. Biasanya seekor betina menghasilkan 12 ekor atau lebih, mereka keluar satu persatu lalu naik ke punggung induk untuk bertahan hidup. Selama anak kalajengking tersebut diam di punggung induknya pasokan makanan diberikan oleh induknya,  sayang ibu memang sepanjang masa. Bahkan bagi hewan sekejam kalajengking.

Kanibalisme setelah perkawinan

Betina memakan jantan? Itulah ritual yang terjadi pada kalajengking setelah melakukan perkawinan. Hal ini mejadi perdebatan diantara para ilmuan. Sadis memang, namun ritual ini memiliki  manfaat dan makna tersendiri. Ibaratnya, sang jantan merelakan hidupnya bagi sang betina dan calon anak mereka karena bagi sebagian jenis hewan termasuk kalajengking, jantan merupakan asupan nutrisi atau sumber makanan yang baik bagi betina, hampir 63 % makanan kalajengking adalah jantan dari spesiesnya Description: Kalajengking Betina Memakan Pejantannyasendiri. Bisa diartikan bahwa sang jantan memberikan Text Box: Kanibalisme kalajengkingnafkah terakhir dipenghujung hidupnya.
Strategi kalajengking betina dan jantan pada saat proses perkawinan berbeda, berakibat pada waktu dan energi yang dibutuhkan, kalajengking betina melakukan perkawinan secara agresif sehingga memerlukan energi yang banyak dibandingkan dengan jantan, oleh sebab itu setelah melakukan perkawinan betina memerlukan asupan nutrisi sebagai pengganti energi yang digunakan dalam proses perkawinan dan betina pun siap menyantap sang pangeran. Cinta yang dibayar dengan nyawa. Selain menguntungkan bagi sang betina ritual kanibalisme ini menguntungkan bagi calon anak, karena nutrisi dari tubuh kalajengking jantan dapat menambah daya hidup dari sel telur yang telah dibuahi.
Namun, ada beberapa ilmuan yang beranggapan bahwa ritual kanibalisme ini merugikan jantan karena dapat memutus kesempatan jantang untuk melakukan perkawinan lagi. Hal ini terbukti pada beberapa spesies jantan yang melakukan perlawanan atau menghindar dari ritual ini. contohnya ada beberapa jantan yang menyengat betinanya pada saat mendeposit sperma, lalu kabur meninggalkan betina.
            Begitu banyak hal unik yang terjadi pada hewan disekitar kita, namun seberapa unik pun hal tersebut tidak layak untuk diikuti, termasuk sikap kanibalisme, tapi bukan berarti juga segala sikap hewan tidak bisa menjadi guru terbaik bagi manusia.






Senin, 26 Desember 2011


“Lentera” Di Bawah Laut
Oleh Siti Nurhayani
Hampir setiap orang pernah melihat atau mendengar tentang ubur – ubur. Biota laut yang memiliki tubuh transparan ini biasanya ada di dalam tayangan kartun anak – anak atau bahkan ada yang pernah mengkonsumsi biota laut ini, karena di sebagian negara Asia ubur – ubur di konsumsi dengan berbagai olahan. Tapi, tahukah anda biota laut yang oleh sebagian orang dianggap menjijikan dan tidak memiliki mata serta otak ini dapat memendarkan cahaya nan indah? Cahaya yang memiliki berbagai manfaat? Bahkan bagi manusia?




Hampir 95% tubuhnya tersusun oleh air
Banyak orang yang telah mengenal ubur- ubur dari orang tua, remaja bahkan anak – anak, apalagi setelah ubur – ubur memiliki peran di film spongebob, salah satu film kartun anak – anak yang sedang naik daun, hal ini menambah ketenaran bagi sang ubur – ubur. Setiap spesies ubur – ubur memiliki ciri  yang berbeda, namun pada umumnya  ubur-ubur memiliki tubuh yang transparan dan seperti agar - agar karena hampir 95% tubuhnya tersusun oleh air, oleh karena itu banyak orang yang menyebutnya jellyfish.
Pendaran cahaya
ubur - ubur
Bentuk tubuhnya seperti payung, di bagian tepinya terdapat bulatan-bulatan seperti lonceng yang dapat menghasilkan pendaran cahaya yang indah, selain pada lonceng pendaran cahaya juga terdapat di garis membujur permukaan tubuh. Di bagian tengah tubuh ubur-ubur terdapat tentakel berupa umbayan tipis yeng berfungsi untuk menangkap mangsa.
ubur – ubur termasuk hewan laut yang tidak memiliki sirip mau pun alat gerak lainnya. Lalu bagai mana ubur – ubur dapat bergerak? Ubur - ubur bergerak dengan cara menyemprotkan air keluar tubuhnya melalui bagian bawah, air tersebut memberikan dorongan sehingga ubur - ubur dapat bergerak. Teori gerak ini yang sekarang digunakan dalam pergerakan pesawat, ini membuktikan bahwa ubur – ubur lebih pintar dan lebih canggih dari manusia karena lebih dulu menemuka teori pendorong untuk bergerak.
Dapat hidup di semua iklim
Ubur – ubur  merupakan salah satu biota laut yang penyabarannya sangat luas karena  dapat ditemukan di seluruh perairan laut di dunia, hal ini yang membuat ubur – ubur menjadi salah satu biota laut yang jauh dari kata punah dan dikenal oleh semua kalangan. Bisa diibaratkan ubur – ubur merupakan hewan yang tergolong eksis.
Selain eksis, ubur – ubur juga tergolong  hewan yang sangat kuat karena  mampu hidup di permukaan laut hingga dasar laut dengan kedalaman 1000 meter (3280 ft) serta  mampu hidup hampir di semua iklim. Tentunya tanpa bantuan matel atau jaket bagi ubur – ubur yang tinggal di kutub walaupun hampir seluruh tubuhnya hanya tersusun oleh air
Pendaran cahaya nan indah
            Pendaran cahaya pada tubuh ubur – ubur bukan berasal dari PLN atau sumber listrik lainnya tapi Pendaran cahaya tersebut berasal dari protein yang terkandung dalam tubuhnya, protein tersebut mengandung fosfor yang dapat menyarap sinar matahari. Jadi walaupun ubur – ubur terus berpendar tidak akan merugikan negara. Pendaran cahaya ini bukan hanya untuk hiasan yang mempercantik tubuh ubur – ubur saja, tetapi pendaran tersebut memiliki fungsi sebagai pertahanan diri. Ubur – ubur menggunakan pendaran cahaya yang terdapat pada tubuhnya untuk mengagetkan predator yang akan memangsnya, cahaya ini akan otomatis berpendar pada saat ubur – ubur merasa terancam. Tapi bagi predator yang tidak mempan dengan pendaran cahaya dan tetap memangsanya, ubur – ubur memiliki planning B yang sudah disiapkan yaitu dengan cara memadamkan cahaya tubuhnya dan melepaskan tentakel untuk mengelabui predator. Hal hebat yang dapat dilakukan oleh hewan tanpa otak.
            Namun, ada beberapa jenis ubur – ubur yang tidak memiliki cahaya, seperti ubur – ubur kotak atau box jellyfish karena dalam tubuh ubur – ubur ini tidak terdapat protein yang dapat menyerap cahaya matahari, walaupun demikian ubur – ubur jenis ini tetap memiliki cara untuk menghindari predator yaitu dengan mengeluarkan racun karena biasanya ubur – ubur yang tidak bercahaya tubuhnya mengandung racun yang dapat mematikan, racun tersebut mengandung toksin yang dapat menyerang jantung dan menimbulkan rasa sakit yang luar biasa. Fakta ini biasanya digunakan oleh para nelayan di Jepang untuk memilih ubur – ubur mana yang dapat dikonsumsi dan tidak mengandung racun.

Dari pendeteksi kanker hingga pembuatan ikan hias
Pendaran cahaya yang berasal dari tubuh ubur – ubur ini ternyata tidak hanya bermanfaat bagi ubur – ubur saja, namun dapat bermanfaat bagi manusia.  Pada tahun 1962 Prof. Osama Shimomura seorang ahli biologi kelautan dan kimia organik meneliti pendaran cahaya yang terdapat pada ubur – ubur ( Aequorea sp), setelah dilakukan penelitian  selama 30 tahun, prof. Osama Shimomura menyimpulkan bahwa yang dapat berpendar dalam tubuh ubur – ubur tersebut berupa protein yang diberi nama Green Fluorescent Protein (GFP) atau protein berpendar hijau. Dengan bantuan fasilitas teknologi DeoxyriboNucleic Acid (DNA),  Protein tersebut dapat disuntikan pada tubuh manusia untuk mendeteksi pergerakan sel dalam tubuh manusia sehingga para ahli mampu meneliti proses yang terjadi dalam tubuh manusia, bahkan protein ini dapat mendeteksi sel kanker yang bergerak dan sel tubuh lainnya yang terinfeksi. Namun hingga saat ini peneliti belum berhasil menyuntikan pada manusia.
Penilitian ini terus berlanjut untuk mengembangakan fungsi dari greeen flourencent protein. Prof. Osamu shimomura dibantu oleh kedua rekannya Martin Chalfie dan Roger Y. Tsien, berhasil menciptakan berbagai warna dari EGP, penelitian pertama yang dilakukan oleh Martin yaitu memberikan  warna 6 sel Caenorhabditis elegans dengan menggunakan GFP. Disusul oleh Roger Y. Tsien, yang memberikan warna yang berbeda pada sel agar para ilmuan dapat meneliti beberapa proses dalam tubuh secara bersamaan.
            Dalam bidang bisnis, cahaya ubur–ubur dapat dimanfaatkan untuk menciptakan hewan bercahaya, seperti ikan hias dengan cara penyuntikan green fluorescent protein pada alat reproduksi ikan dan ikan tersebut akan menghasilkan keturunan yang bercahaya. 
            Begitu banyak manfaat yang dapat di peroleh dari biota laut yang biasa disepelekan ini. Karena pada dasarnya setiap mahluk hidup memiliki peran yang dapat menguntungkan mahluk hidup          lainya.  Begitu indah hidup kita apabila diisi dengan saling memberikan manfaat bagi orang lain