Senin, 26 Desember 2011


“Lentera” Di Bawah Laut
Oleh Siti Nurhayani
Hampir setiap orang pernah melihat atau mendengar tentang ubur – ubur. Biota laut yang memiliki tubuh transparan ini biasanya ada di dalam tayangan kartun anak – anak atau bahkan ada yang pernah mengkonsumsi biota laut ini, karena di sebagian negara Asia ubur – ubur di konsumsi dengan berbagai olahan. Tapi, tahukah anda biota laut yang oleh sebagian orang dianggap menjijikan dan tidak memiliki mata serta otak ini dapat memendarkan cahaya nan indah? Cahaya yang memiliki berbagai manfaat? Bahkan bagi manusia?




Hampir 95% tubuhnya tersusun oleh air
Banyak orang yang telah mengenal ubur- ubur dari orang tua, remaja bahkan anak – anak, apalagi setelah ubur – ubur memiliki peran di film spongebob, salah satu film kartun anak – anak yang sedang naik daun, hal ini menambah ketenaran bagi sang ubur – ubur. Setiap spesies ubur – ubur memiliki ciri  yang berbeda, namun pada umumnya  ubur-ubur memiliki tubuh yang transparan dan seperti agar - agar karena hampir 95% tubuhnya tersusun oleh air, oleh karena itu banyak orang yang menyebutnya jellyfish.
Pendaran cahaya
ubur - ubur
Bentuk tubuhnya seperti payung, di bagian tepinya terdapat bulatan-bulatan seperti lonceng yang dapat menghasilkan pendaran cahaya yang indah, selain pada lonceng pendaran cahaya juga terdapat di garis membujur permukaan tubuh. Di bagian tengah tubuh ubur-ubur terdapat tentakel berupa umbayan tipis yeng berfungsi untuk menangkap mangsa.
ubur – ubur termasuk hewan laut yang tidak memiliki sirip mau pun alat gerak lainnya. Lalu bagai mana ubur – ubur dapat bergerak? Ubur - ubur bergerak dengan cara menyemprotkan air keluar tubuhnya melalui bagian bawah, air tersebut memberikan dorongan sehingga ubur - ubur dapat bergerak. Teori gerak ini yang sekarang digunakan dalam pergerakan pesawat, ini membuktikan bahwa ubur – ubur lebih pintar dan lebih canggih dari manusia karena lebih dulu menemuka teori pendorong untuk bergerak.
Dapat hidup di semua iklim
Ubur – ubur  merupakan salah satu biota laut yang penyabarannya sangat luas karena  dapat ditemukan di seluruh perairan laut di dunia, hal ini yang membuat ubur – ubur menjadi salah satu biota laut yang jauh dari kata punah dan dikenal oleh semua kalangan. Bisa diibaratkan ubur – ubur merupakan hewan yang tergolong eksis.
Selain eksis, ubur – ubur juga tergolong  hewan yang sangat kuat karena  mampu hidup di permukaan laut hingga dasar laut dengan kedalaman 1000 meter (3280 ft) serta  mampu hidup hampir di semua iklim. Tentunya tanpa bantuan matel atau jaket bagi ubur – ubur yang tinggal di kutub walaupun hampir seluruh tubuhnya hanya tersusun oleh air
Pendaran cahaya nan indah
            Pendaran cahaya pada tubuh ubur – ubur bukan berasal dari PLN atau sumber listrik lainnya tapi Pendaran cahaya tersebut berasal dari protein yang terkandung dalam tubuhnya, protein tersebut mengandung fosfor yang dapat menyarap sinar matahari. Jadi walaupun ubur – ubur terus berpendar tidak akan merugikan negara. Pendaran cahaya ini bukan hanya untuk hiasan yang mempercantik tubuh ubur – ubur saja, tetapi pendaran tersebut memiliki fungsi sebagai pertahanan diri. Ubur – ubur menggunakan pendaran cahaya yang terdapat pada tubuhnya untuk mengagetkan predator yang akan memangsnya, cahaya ini akan otomatis berpendar pada saat ubur – ubur merasa terancam. Tapi bagi predator yang tidak mempan dengan pendaran cahaya dan tetap memangsanya, ubur – ubur memiliki planning B yang sudah disiapkan yaitu dengan cara memadamkan cahaya tubuhnya dan melepaskan tentakel untuk mengelabui predator. Hal hebat yang dapat dilakukan oleh hewan tanpa otak.
            Namun, ada beberapa jenis ubur – ubur yang tidak memiliki cahaya, seperti ubur – ubur kotak atau box jellyfish karena dalam tubuh ubur – ubur ini tidak terdapat protein yang dapat menyerap cahaya matahari, walaupun demikian ubur – ubur jenis ini tetap memiliki cara untuk menghindari predator yaitu dengan mengeluarkan racun karena biasanya ubur – ubur yang tidak bercahaya tubuhnya mengandung racun yang dapat mematikan, racun tersebut mengandung toksin yang dapat menyerang jantung dan menimbulkan rasa sakit yang luar biasa. Fakta ini biasanya digunakan oleh para nelayan di Jepang untuk memilih ubur – ubur mana yang dapat dikonsumsi dan tidak mengandung racun.

Dari pendeteksi kanker hingga pembuatan ikan hias
Pendaran cahaya yang berasal dari tubuh ubur – ubur ini ternyata tidak hanya bermanfaat bagi ubur – ubur saja, namun dapat bermanfaat bagi manusia.  Pada tahun 1962 Prof. Osama Shimomura seorang ahli biologi kelautan dan kimia organik meneliti pendaran cahaya yang terdapat pada ubur – ubur ( Aequorea sp), setelah dilakukan penelitian  selama 30 tahun, prof. Osama Shimomura menyimpulkan bahwa yang dapat berpendar dalam tubuh ubur – ubur tersebut berupa protein yang diberi nama Green Fluorescent Protein (GFP) atau protein berpendar hijau. Dengan bantuan fasilitas teknologi DeoxyriboNucleic Acid (DNA),  Protein tersebut dapat disuntikan pada tubuh manusia untuk mendeteksi pergerakan sel dalam tubuh manusia sehingga para ahli mampu meneliti proses yang terjadi dalam tubuh manusia, bahkan protein ini dapat mendeteksi sel kanker yang bergerak dan sel tubuh lainnya yang terinfeksi. Namun hingga saat ini peneliti belum berhasil menyuntikan pada manusia.
Penilitian ini terus berlanjut untuk mengembangakan fungsi dari greeen flourencent protein. Prof. Osamu shimomura dibantu oleh kedua rekannya Martin Chalfie dan Roger Y. Tsien, berhasil menciptakan berbagai warna dari EGP, penelitian pertama yang dilakukan oleh Martin yaitu memberikan  warna 6 sel Caenorhabditis elegans dengan menggunakan GFP. Disusul oleh Roger Y. Tsien, yang memberikan warna yang berbeda pada sel agar para ilmuan dapat meneliti beberapa proses dalam tubuh secara bersamaan.
            Dalam bidang bisnis, cahaya ubur–ubur dapat dimanfaatkan untuk menciptakan hewan bercahaya, seperti ikan hias dengan cara penyuntikan green fluorescent protein pada alat reproduksi ikan dan ikan tersebut akan menghasilkan keturunan yang bercahaya. 
            Begitu banyak manfaat yang dapat di peroleh dari biota laut yang biasa disepelekan ini. Karena pada dasarnya setiap mahluk hidup memiliki peran yang dapat menguntungkan mahluk hidup          lainya.  Begitu indah hidup kita apabila diisi dengan saling memberikan manfaat bagi orang lain
           





Tidak ada komentar:

Posting Komentar