Senin, 12 April 2010

Tanaman Hydroponik

TANAMAN HYDROPONIK
Dalam era globalisasi seperti saat ini pertumbuhan ekonomi berjalan sangat pesat dimana pembangunan di seluruh penjuru kota mulai di maksimalkan. Bahkan tidak hanya di perkotaan tetapi pembangunan sudah merambat sampai kepedesaan. Ini merupakan efek dari kemajuan zaman. Tapi bagai mana dengan alam? Kita sebagai umat manusia yang dititipkan alam oleh Tuhan tidak bisa hanya mementingkan kepentingan pri badi saja tetapi juga harus bisa menjaga kelestariannya.
Dengan adanya pembangunan di setiap daerah akan berdampak pada lingkungan sekitar karena semakin sempitnya lahan untuk menanam. Itu berarti akan berdampak buruk bagi kehidupan. Alam yang pada dasarnya merupakan sumber penghidupan bagi umat manusia akan semakin menghilang dan program penghijauan tidak akan terlaksana dan efek dari pemanasan global akan semakin terasa.
Pembangunan merupakan salah satu bukti bahwa negara kita maju akan tetapi kita tidak dapat mengabaikan alam karena kita hidup dan bergantung pada alam. Lalu bagai mana solusinya? Hal inilah yang memerlukan suatu inovasi IPTEK di bidang pertanian dan perkebunan. Salah satu inovasi tersebut dapat kita adopsi dari Negara Jepang. Dengan lahan yang begitu sempit Jepang mampu memenuhi kebutuhan pangan penduduknya tanpa mengabaikan alam dengan teknologi yang mereka miliki yaitu teknik bercocok tanam dengan hidroponik. Dengan diterapkannya hidroponik di Indonesia diharapkan mampu mengatasi kekurangan lahan untuk penghijauan tetapi juga dapat melaksanakan pembangunan.
hidroponik berasal dari kata Yunani, yaitu hudor yang berarti air dan ponos yang berarti mengerjakan, sehingga hidroponik diartikan sebagai pengerjaan air. Hal ini karena pada mulanya orang melakukan penanaman pada air. Meskipun ada yang mengartikan langkah tersebut sebagai aquaculture. Seiring dengan perkembangan metode penanaman yang menggunakan berbagai jenis media maka istilah itu juga berkembang, yang pada dasarnya adalah budidaya tanpa tanah.
Elemen yang digunakan untuk menumbuhkan tetap sama seperti nutrisi atau vitamin. Hanya dengan menggunakan hydroponic bisa lebih efisien karena nutrisi bisa langsung menerima nutrisi itu sehingga energi tumbuhan tidak perlu digunakan untuk mencari nutrisi tersebut. Itulah kenapa hasil dari hydroponic lebih cepat besar dan berbuah lebih banyak dibandingkan menanam di tanah
Cara penanaman di atas air belakangan ini malah sudah banyak ditinggalkan dan diganti dengan cara penanaman diatas media lain yang lebih praktis, mudah didapat dan dilakukan. Ketika ahli patologis tanaman menggunakan nutrien khusus untuk media tanaman muncullah istilah nutri culture. Setelah itu bermunculan istilah water culture, solution culture, dan gravel bed culture untuk menyebut hasil percobaan tanpa menggunakan tanah sebagai medianya. Terakhir pada tahun 1936 istilah hidroponik lahir. Istilah ini diberikan untuk hasil dari DR. WF. Gericke, seorang agronomis dari Universitas California, USA, berupa tanaman tomat setinggi 3 meter yang penuh buah dan ditanam dalam bak yang berisi mineral hasil uji cobanya. Sejak itu, hidroponik yang tersusun dari kata hydros (air) dan ponics (bercocok tanam), digunakan untuk menyebutkan segala aktivitas bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai tempat tumbuhnya.
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk melakukan penanaman secara hydroponik , namaun yang paling mudah dalah dengan mengunakan metode kultur air yaitu metode yang menggunakan air sebagai media tanam. Air sebagai media tanam diisikan dalam wadah seperti stoples atau tabung kaca atau wadah lain. Atau juga dapat menggunakan metode kerikil Penggunaan bahan-bahan ini umumnya memiliki kelemahan pada kemampuan untuk mempertahankan kelembaban sehingga kondisi medium lebih cepat kering. Akan tetapi penggunaan bahan-bahan ini banyak disukai oleh pengelola hidroponik perumahan karena selain mudah didapat dengan harga murah, juga dapat mempertahankan kebersihan dan tidak mudah terlalu basah. Metode ini dapat dugunakan untuk tanaman hias yang bisa ditanam atau disimpan di rumah.
Dan untuk penanaman dalam sekala besar atau untuk usaah pertanian dapat menggunakan metode yang lain yaitu metode kultur pasir, metode ini merupakan metode yang paling praktis dan lebih mudah diterapkan. Pasir yang digunakan sebagai media tanam bisa digunakan pasir kali. Sejak kurang lebih 30 tahun lalu, pasir merupakan pilihan medium yang banyak dipakai dalam tata cara hidroponik. Selain sifatnya steril (bukan steril seratus persen), juga dapat mempertahankan kelembaban lebih lama dibandingkan dengan medium lain dan dapat digunakan dengan hasil yang sama baiknya pada skala besar dan skala kecil. Dan dapat juga menggunakan metode larutan alir yaitu suatu cara bertanam hidroponik yang dilakukan dengan mengalirkan terus menerus larutan nutrisi dari tangki besar melewati akar tanaman. Teknik ini lebih mudah untuk pengaturan karena suhu dan larutan bernutrisi dapat diatur dari tangki besar yang bisa dipakai untuk ribuan tanaman. Salah satu metode yang banyak dipakai dalam cara Metode Larutan Alir ini adalah teknik lapisan nutrisi (nutrient film technique) atau dikenal sebagai NFT, teknik ini menggunakan parit buatan yang terbuat dari lempengan logam tipis anti karat, dan tanaman disemai di parit tersebut. Di sekitar saluran parit tersebut dialirkan air mineral bernutrisi sehingga sekitar tanaman akan terbentuk lapisan tipis yang dipakai sebagai makanan tanaman. Parit dibuat dengan aliran air yang sangat tipis lapisannya sehingga cukup melewati akar dan menimbulkan lapisan nutrisi disekitar akar dan terdapat oksigen yang cukup untuk tanaman.
Hampir semua jenis tanaman dapat ditanam dengan mengunakan sistem hydroponik. Diantaranya adalah untuk jenis bunga – bungaan dapat menggunakan tanaman bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis ) dan tanaman keladi (Caladium bicolor ). Untuk jenis perdu dan pohon hiasan dapat menggunakan pohon kelapa gading (Cocos nucifera varietas eburnea ) dan pohon palem berbatang satu (Chrysalidocarpus lutescens). Dan untuk jenis buah dan sayur dapat menggunakan tanaman kubis (Brasica oleracea varietas botrytis) cara penamanmanya seperti bunga kol, desemaikan dahulu bijinya, kemudian bibitnya dipindahkan ke pot hydroponik. Dan Tomat (Solanum lycopersicum) tanaman ini hanya bagus ditanam pada pot hidroponik jika tanaman sudah tinggi 6-10 cm. Setelah tanaman tumbuh diberikan tiang rambatan yang berupa pipa atau tali plastik.
Banyak manfaat yang dapat diambil dari tanama hydroponik salah satunya ramah lingkungan dan dapat menjalankan program penghijauan dan pembangunan secara cersamaan. Dan juga dapat dijadikan suatu usaha dalam bidang pertanian karena hasil yang dihasilkan oleh tenaman hydroponik lebih banyak dari pada tanaman biasa, tanaman ini pula tahan terhadap hama, tumbuh dengan cepat dengan penggunaan pupuk yang hemat, kualitas buah, daun dan bunga lebih sempurna, dapat tumbuh ditempat yang bukan biasanya dan dapat berbuah atau berbunga bukan pada musimnya dan masih banyak lagi keuntungan yang lainnya .
Inovasi ini merupakan bukti nyata kita atas kepedulian terhadap lingkungan. Jangan hanya dapat menyalahkan orang lain karena terus melakukan pembangunan dan merusak lingkungan tanpa kita dapat berbuat apa- apa. Padahal banyak hal yang dapat kita lakukan sebagai orang yang berilmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar